Lebih Baik Mana, Tidur 5 Jam atau Lebih dari 7 Jam?

Selasa, 09 Oktober 2018 - 19:30 WIB
Lebih Baik Mana, Tidur...
Lebih Baik Mana, Tidur 5 Jam atau Lebih dari 7 Jam?
A A A
JAKARTA - Berapa jam waktu tidur yang Anda dapatkan setiap malam? Yah, jumlahnya bisa bervariasi, beberapa orang mungkin mengatakan 5 atau 6 jam. Sementara, lainnya mengaku tidur 7 atau 8 jam semalam.

Ada banyak orang yang percaya bahwa mendapatkan 6 jam tidur sudah cukup. Namun, para peneliti di University of California, San Francisco, mengatakan tidur 6 jam menjadi berita buruk karena dapat menyebabkan kurang tidur kronis. Akibatnya, seseorang mungkin merasa tertekan, merasa sulit untuk memperhatikan dan mengurangi kemampuan untuk mengendalikan nafsu makan.

Menurut National Sleep Foundation, orang dewasa yang sehat dan orang yang lebih tua harus mendapatkan tidur, setidaknya 7 hingga 9 jam per malam. Hal ini untuk membantu fungsi tubuh.

Tidur itu penting karena banyak alasan. Tidur memberi sinyal pada tubuh untuk melepaskan hormon dan senyawa yang mengatur tingkat rasa lapar (bermanfaat untuk camilan tengah malam), mempertahankan sistem kekebalan, menurunkan risiko kondisi kesehatan, dan mempertahankan ingatan. Nah, seperti dilansir Boldsky, tidur selama 7 hingga 8 memberi efek positif. Namun, jika kurang, hal itu berpengaruh pada kesehatan. Berikut ulasannya.

1. Nafsu makan
Jika kebiasaan tidur Anda buruk, itu dapat meningkatkan kebutuhan energi tubuh. Ini akan memicu otak untuk melepaskan bahan kimia untuk sinyal kelaparan yang akhirnya mengarah pada makan lebih dan menambah berat badan.

Para peneliti mengungkap bahwa orang yang tidur selama lebih dari 8,5 jam memiliki indeks massa tubuh yang lebih tinggi (BMI) dan nilai A1C yang lebih tinggi. A1C adalah pengukuran kadar gula darah normal seseorang. Sementara, mereka yang tidur selama 6,5 jam memiliki tingkat A1C terendah.

2. Kekebalan tubuh
Saat Anda tidur, sistem kekebalan tubuh Anda melepaskan senyawa yang disebut sitokin yang penting bagi pensinyalan sel. Beberapa sitokin ini memiliki efek perlindungan pada sistem kekebalan tubuh dengan membantu melawan peradangan dan berbagai jenis infeksi. Jika tidur Anda tidak cukup, sel-sel kekebalan tidak dapat memproduksi cukup banyak sitokin yang akan membuat Anda tidak sakit.

Menurut penelitian pada 2013, ditemukan tidur yang buruk meningkatkan jumlah senyawa peradangan dalam tubuh seseorang. Senyawa-senyawa ini bertanggung jawab untuk memicu asma dan alergi. Para peneliti studi juga menemukan bahwa orang yang tidur selama 4 hingga 5 jam semalam memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

3. Meningkatkan umur panjang

Para peneliti dari Italia dan Inggris menganalisis data dari 16 studi terpisah yang dilakukan selama 25 tahun, meliputi hampir 1,3 juta orang dan lebih dari 100.000 kematian. Temuan penelitian mereka diterbitkan dalam jurnal 'Sleep'.

Temuan itu mengungkap bahwa orang yang baru tidur 6 jam per malam meningkatkan risiko kematian dini sebesar 12 persen. Dan mereka yang tidur selama 8 hingga 9 jam memiliki risiko yang jauh lebih rendah.

4. Fungsi daya ingat
Selain mengatur fungsi kekebalan dan nafsu makan, tidur nyenyak membantu dalam melindungi dan memperkuat ingatan. Penelitian menunjukkan bahwa tidur nyenyak dapat membantu dalam retensi memori. Dan orang-orang yang memiliki kebiasaan tidur yang buruk memiliki waktu yang lebih sulit dalam mengambil informasi, mereka dapat menafsirkan peristiwa secara berbeda dan kehilangan kemampuan untuk mengakses informasi sebelumnya. Penting juga untuk mengalami semua tahapan tidur yang berkontribusi pada pemikiran kreatif, memori jangka panjang, dan pemrosesan memori.
5. Risiko penyakit

Jika Anda kurang tidur Anda dapat meningkatkan risiko kondisi kesehatan seperti diabetes, penyakit jantung, obesitas dan apnea tidur obstruktif. Dan semua kondisi kesehatan ini dapat dijaga saat Anda tidur, setidaknya 7 hingga 8 jam.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0705 seconds (0.1#10.140)